Jumat, 13 Juli 2012

:: Wawancara ::



 SEMUA orang mempunyai pengetahuan tentang hidup.Tapi
Yang paling tahu hanya tiga, yakni Tuhan, malaikat dan wartawan.

Tuhan dan malaikat, mau apa saja biarkan.Tapi para
wartawan, sesekali bolehlah qta perbincangkan.
Supaya imbang.Jangan mereka saja yang tiap hari
mempergunjingkan dan menggosipkan orang.

Tetapi perbincangan qta tentang wartawan akan saya
Bikin sedemikian rupa sehingga timbul kesan bahwa wartawan
Itu baik, jujur dan pekerja keras.
Soalnya Saya sendiri seorang wartawan.
Kalau ditengah perbincangan nanti ada
Perkembangan yang bisa merugikan wartawan, tentu akan saya coba
belokkan, atau bahkan saya stop sama sekali.Hanya orang
tolol yang memamerkan boroknya sendiri.Hanya manusia dungu
yang membuka-buka auratnya di depan orang lain.

Tuhan mengetahui apa saja, malaikat mencatat segala
peristiwa, dan wartawanbukan hanya sekedar tahu ada
peristiwa pengguntingan pita.Wartawan bukan hanya
sekedar mengerti teknik wawancara yang terencana.Lebih dari
itu, wartawan tahu persis jumlah korupsi seorang pejabat.
Wartawan tahu tanah yang dikosongkan penduduk itu
akan dikapling untuk proyek apa.Wartawan tahu berapa
korban yang sebenarnya dalam sebuah letusan peristiwa.
Wartawan tahu skneario-skenario apa  saja yang disembunyikan
Dari mata masyarakat.Wartawan tahu berapa lama lagi akan
Terjadi devaluasi atau kapan persisnya seorang raja akan
Turun takhta.
Dan yang terpenting dari semua itu, wartawan tahu secara mendetail
setiap pori tubuh bintang-bintang film tertentu-saya ulangi,
bintang-bintang film tertentu-dalam keadaan sangat jujur dan penuh keterbukaan.

Foto-foto tubuh yang inocent, tanpa tedeng aling-aling.Baik yang
diambil di lokasi alam, di ranjang kamar, diatas wastafel, atau
sedang bercengkerama dengan kuda.
Saya buka rahasia yang sebenarnya bukan rahasia ini
Dengan maksud agar para bintang film lain yang serius berpikir
untuk membersihkan citra korps bintang film dari ideologi
buka aurat yang makin merajalela.

Kalau kelak tak ada lagi wanita yang bersedia difoto dengan
pose penuh kejujuran tubuh, terus terang mata pencarian
saya akan jauh berkurang.Tidak apa-apa. Demi masyarakat qta
yang beradab, saya rela berkorban.Jer basuki mawa bea.
Toh saya sudah punya banyak koleksi foto-foto jujur.
Dan lagi aslinya saya bukanlah wartawan porno.Saya
Ini wartawan politiq.Dulunya, waktu belajar, saya ini
Wartawan kesenian.
Itu paling gampang.Kemudian saya beralih menjadi
wartawan bidang kriminal dan hukum.
Ada tahun-tahun saya meng-khususkan diri sebagai wartawan KB dan
kelompencapir, namun kemudian saya memilih jadi wartawan polotiq saja.

Kenapa? Karena dunia politiq selalau amat penuh
Kesopanan dan tata krama.Sangat menyenangkan.Sopa, artinya
Politiq selalu berpakaian rapih, pakai parfum, dan segala macam
kosmetik.Kalau mulut bau karena jarang sikatan bias pakai
alat tertentu sehingga mulut jadi harum.
Kalau tubuh berpanu atau berkadas, bisa dilulur sedemikian rupa
sehingga kulit menjadi semulus kulit Meryl Streep atau Ida Iasha.

Pokoknya segala cacat bisa ditutupi.Bau mulut politiq, bibir
politiq, telah ditampilkan dengan berbagai macam parfum dan
kosmetika politiq sehingga lebih indah dari warna aslinya.

Kalau pada suatu hari ada bisul yang meletus, wartawan akan
diberi tugas-lewat telepon-untuk menutupi bisul itu dengan
block tinta hitam.Kalau tidak, saya akan kehilangan eksistensi
sebagai wartawan, dan sekian ribu karyawan perusahaan kami juga
kehilangan kekaryawanannya.
Dan anehnya, kalau qta kehilangan pekerjaan, asap dapur qta
jadi terancam.

Mbok ya ya kalau tidak kerja itu tetap punya duit gitu loch...:-)
Ternyata saya ini pada hakikatnya memang kurang sanggup
menghargai kesopanan.Oleh semua itu saya tidak krasan.
Saya ingin menjelalajahi dunia yang penuh dengan kejujuran,
keterbukaan tanpa tabir, tanpa tedeng aling-aling.Dan itu
saya jumpai dalam dunia glamor sebagai artis-artis.
Sebagian lho...sebagaian…..

Dunia dimana kain menjadi sangat mahal, sehingga ada bintang yang
hanya mampu membeli celana dalam dan bra atau bahkan ada
yang tidak bisa membeli apa-apa sama sekali.

Memang di negeri yang ber-KeTuhanan Yang Maha Esa Ini qta
tak mungkin menerbitkan majalah macam Penthouse atau Playboy.
Tapi dalang tak pernah kekurangan lakon.Qta tahu
bagaimana mem-playboy-kan media massa dengan cara yang
lebih canggih.Cover tak usah telanjang betul, asal merangsang,
langsung qta bikin judul yang mplayboy: Bukan panjang pendeknya tapi teknik mainnya"

Ternyata, masyarakat umum juga amat mendambakan keterbukaan.
Masyarakat benci kemunafikan.Maka media massa yang penuh rahasia -
rahasia, laku keras.Ditambah dengan makin bodohnya masyarakat modern, buku
dan majalahpun harus mengajari mereka bagaimana cara bersenggama
yang baik, bagaimana caranya supaya tidak kecelakaan, bagaimana
melakukan penyelewengan secara canggih dan terjaga efek-efeknya,
atau memberi keyakinan kepada pemuda-pemudi bahwa keperawanan
bukanlah sesuatu yang mutlak.
Dalam hal ini saya telah mewawancarai sejumlah dokter,
psikiater, pedagog, pastor dan Kiai.Orang abhkan penasaran
terhadap suatu teori yang menyarankan agar lelaki jangan
tergantung pada orgasme.
Seorang pakar memberi contoh ada seorang nabi yang sanggup
melakukan dua belas kali persenggamaan secara runtut tanpa mengalami orgasme.

Teori ini mengatakan bahwa lelaki harus menang melawan kebutuhan
orgasme.lelaki bisa lebih besar dibandingkan dengan orgasme.

Akan tetapi di hari-hari terakhir ini saya di bikin pusing
oleh sesuatu hal.liputan-liputan gaya play boy melayu sudah
hampir mencapai titik jenuh pasar.
Maka pemimpin redaksi saya memberi instruksi agar saya melakukan
wawancara langsung dengan mahluk yang bernama seks.Ya, seks itu sendiri.

Bukan seorang lelaki bukan seorang wanita.

Kalau mewawancarai presiden atau gubernur, jelas birokrasinya.
tapi mewawancarai seks?Dimana gerangan seks berada?

Sudah tiga bulan terus menerus saya melacaknya.
saya sudah capek, sehingga tinggal sisa tenaga sedikit saja
untuk melaporkan kepada Anda.
Seks itu mahluk ciptaan Tuhan.Sudah pasti.
tapi apakah untuk mengetahui seks, saya mesti mempelajari filsafat seks
atau seks filosofi?

Saya tidak mau dibikin puyeng oleh agamna seks atau seks yang religius.
Tapi kata para wali dulu, seks itu memang religius,
karena merupakan sendi utama regenerasi sejarah, merupakan manifestasi
dari Kerinduan Tuhan itu sendiri.Tuhan menciptakan manusia agar
dipandang, didekati dan dicintai oleh manusia ciptaan-Nya.
Seks yang tidak religius hanya terjadi pada manusia yang
Melakukan seks hanya demi dan untuk kepuasan hewaninya belaka.
Itu betul semua.

Tapi mana ada koran bisa laku kalau isinya filsafat dan agama? tidak.
Saya tak bakalanmewawancarai seorang filsuf atau pakar agama.
Saya, dalam rangka melacak seks, langsung saja berangkat ke lokasi pelacuran.Bursa seks.
Namun, ketika saya tanya tentang seks, pelacur itu menjawab,
Wah, saya tidak tahu Mas.Disini saya mencari makan."
Dan para lelaki hidung belang itupun menjawab secara kurang memuaskan.
"saya memang mencarinya terus dengan jalan bersenggama
disini hampir tiap hari.Tapi yang saya jumpai hanya orgasme.
Hanya ekstase.

Kalau saya ketemu sama seks, untuk apa saya terus-terusan ke pelacur begini??
Kemudian di losmen-losmen penyelewengan alias wisma skandal,
dimana mahasiswa-mahasiswi atau pegawai pria dan wanita berseragam suka menyewa kamar satu dua jam,
saya juga memperoleh jawaban yang mengecewakan,"Gini loh,
Mas.Kalau Saya sedang sendiri, saya begitu tergoda oleh seks.
Tapi kalau sudah berdua di kamar, paling jauh
Yang saya jumpai adalah diri kami kami sendiri yang berubah
menjelma menjadi kuda atau kera yang bergumul telanjang.
Selebihnya, rasa dosa yang kami simpan diam-diam.

Akhirnya saya pulang dengan putus asa.Saya katakana kepada
pemred saya, "Pak, jawaban mereka sangat lucu.
Mereka bersenggama, tapi mengaku tak tahu seks.
Lha apa beda antara bersenggama dengan seks?"

"Lho sangat berbeda," kata pemred saya,"Persenggamaan itu
sekedar alat, atau cara, atau tarekat, untuk mencari dan
menemukan seks.Seks itu suci.Seks itu tinggi derajatnya.
Dan derajat kesucian seks tidak mungkin kamu jumpai
di kopel-kopel pelacuran, di losmen penyelewengan
atau wisma skandal, juga tidak di kamar-kamar kost kumpul kebo."

"Ruwet,Pak! kata saya
"Karena kamu sukanya bersenggama, tapi salah paham
terhadaps seks.Kamu menyamakan persenggamaan dengan seks
seperti menyamakan sembahyang dengan Tuhan, atau
perkawinan dengan kebahagian, atau nasi dengan rasa kenyang.

Kalau kamu sudah tiba di kebahagiaan, perkawinan tak
dibutuhkan.Kalau kamu sudah tinggal di Tuhan, kendaraan sembahyang
tak diperlukan.Kalau kamu sudah bersemayam di dalam
seks, persenggamaan tak dibutuhkan.
"Kalau begitu," kata saya jengkel, "biarlah saya tak pernah tiba pada seks...!"****


Cinta kepada harta artinya baqhil,
cinta kepada perempuan artinya alami,
cinta kepada diri artinya bijaksana,
cinta kepada mati artinya hidup
dan cinta kepada Tuhan artinya Taqwa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar